Jumat, 04 Oktober 2024

Melepaskan ‘Belenggu’ pada Pendidikan Indonesia Dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan yang Memerdekakan Peserta Didik

Nama                      : Sulis Rinawati

NIM                         : 24402400697

Bidang Studi PPG   : Matematika

LPTK Universitas Islam Sultan Agung


T1.5. Elaborasi Pemahaman

Lembar kerja 1.3. Elaborasi Pemahaman

1. Apa langkah awal melepaskan ‘belenggu’ pada pendidikan Indonesia dalam upaya mewujudkan pendidikan yang memerdekakan peserta didik?

    Jawaban:

  Langkah awal dalam melepas ‘belenggu’ pada pendidikan Indonesia dalam upaya mewujudkan pendidikan yang memerdekakan peserta didik adalah dengan merubah cara berpikir pendidik khususnya guru dan pemerintah sebagai pengambil kebijakan. Guru dapat diposisikan sebagai fasilitator dalam pembelajaran, menggeser paradigma guru sebagai pusat informasi. Guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, berpusat pada peserta didik, merangsang kreativitas, dan mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dengan mengutamakan kebutuhan dan minat peserta didik. Setiap individu memiliki potensi yang unik, pembelajaran harus dirancang untuk mengakomodasi perbedaan tersebut agar potensi peserta didik dapat berkembang secara optimal. Guru perlu diberikan pelatihan secara berkala untuk meningkatkan kualitas dan kompetensinya. Pembaharuan kurikulum dan sistem pendidikan yang ada juga penting. Dengan kurikulum yang jelas dan terarah dalam upaya mewujudkan pendidikan yang memerdekakan peserta didik maka bagi pelaksana di bawahnya akan lebih mudah menjalankannya. Implementasi Kurikulum Merdeka yang memberikan keleluasaan bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik daerah dan kebutuhan peserta didik akan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, serta memanfaatkan teknologi untuk memperkaya proses pembelajaran dan memberikan akses yang lebih luas pada sumber belajar. Pemerintah harus mendukung penuh dengan menyediakan fasilitas yang mendukung kegiatan belajar di sekolah secara optimal.

2. Sebagai seorang guru, mengapa kita perlu melepaskan diri dari ‘belenggu’ praktik-praktik pendidikan yang belum memerdekakan peserta didik?

   Jawaban:

    Sebagai seorang guru, kita perlu melepaskan diri dari ‘belenggu’ praktik-praktik pendidikan yang belum memerdekakan peserta didik karena setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda-beda, sehingga kita sebagai guru harus mendukung pembelajaran yang dapat mengoptimalkan potensi peserta didik. Dengan melepaskan diri dari belenggu praktik-praktik pendidikan yang lama dan menerapkan pendekatan yang lebih berpusat pada peserta didik, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung peserta didik tumbuh menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

3. Bagaimana melepaskan diri dari ‘belenggu’ praktik-praktik pendidikan yang belum memerdekakan peserta didik?

    Jawaban:

    Cara melepaskan diri dari ‘belenggu’ praktik-praktik pendidikan yang belum memerdekakan peserta didik adalah dengan membuka diri dan pikiran kita sebagai guru serta menambah wawasan dan mengembangkan potensi kita untuk membimbing peserta didik mengembangkan potensinya secara optimal. Kita dapat mengimplementasikan metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara langsung, seperti diskusi kelompok, proyek, dan eksperimen, sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing peserta didik. Guru juga harus mendapat fasilitas untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya.

4. Berdasarkan peta jalan pendidikan Indonesia, bagaimana prediksi pendidikan kita pada masa yang akan datang?

   Jawaban:

   Menurut saya prediksi pendidikan kita pada masa yang akan datang berdasarkan peta jalan pendidikan Indonesia adalah pendidikan akan terus maju mengikuti perkembangan zaman. Peta jalan pendidikan yang telah disusun oleh pemerintah Indonesia memberikan gambaran yang jelas tentang arah pendidikan kita di masa depan. Peta jalan ini bertujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya, tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, kreatif, dan berdaya saing. Pemerintah akan menjamin pemerataan akses pendidikan yang berkualitas untuk semua warga Indonesia mencakup perbaikan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, dan penyediaan sarana prasarana yang memadai. Pendidikan akan semakin menekankan pada pengembangan keterampilan seperti berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan kolaborasi. Ini sejalan dengan tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks dan dinamis. Teknologi akan menjadi alat bantu yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Masyarakat akan semakin menyadari pentingnya pendidikan sebagai investasi untuk masa depan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya Sosok Guru Ideal Masa Depan

  Nama                                 : Sulis Rinawati NIM                                     : 24402400697 Bidang Studi PPG          ...