Nama : Sulis Rinawati
NIM : 24402400697
Bidang Studi PPG : Matematika
LPTK Universitas Islam Sultan
Agung
T1.5. Elaborasi Pemahaman
Lembar kerja 1.3. Elaborasi
Pemahaman
1. Apa
langkah awal melepaskan ‘belenggu’ pada pendidikan Indonesia dalam upaya
mewujudkan pendidikan yang memerdekakan peserta didik?
Jawaban:
Langkah awal dalam melepas ‘belenggu’ pada pendidikan Indonesia dalam
upaya mewujudkan pendidikan yang memerdekakan peserta didik adalah dengan merubah
cara berpikir pendidik khususnya guru dan pemerintah sebagai pengambil
kebijakan. Guru dapat diposisikan sebagai fasilitator dalam pembelajaran, menggeser
paradigma guru sebagai pusat informasi. Guru perlu menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif, berpusat pada peserta didik, merangsang kreativitas, dan
mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dengan mengutamakan kebutuhan dan
minat peserta didik. Setiap individu memiliki potensi yang unik, pembelajaran
harus dirancang untuk mengakomodasi perbedaan tersebut agar potensi peserta
didik dapat berkembang secara optimal. Guru perlu diberikan pelatihan secara
berkala untuk meningkatkan kualitas dan kompetensinya. Pembaharuan kurikulum
dan sistem pendidikan yang ada juga penting. Dengan kurikulum yang jelas dan
terarah dalam upaya mewujudkan pendidikan yang memerdekakan peserta didik maka
bagi pelaksana di bawahnya akan lebih mudah menjalankannya. Implementasi
Kurikulum Merdeka yang memberikan keleluasaan bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik daerah dan kebutuhan peserta didik akan memberikan pengalaman belajar yang lebih
bermakna dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, serta memanfaatkan teknologi
untuk memperkaya proses pembelajaran dan memberikan akses yang lebih luas pada
sumber belajar. Pemerintah harus mendukung penuh dengan menyediakan fasilitas yang
mendukung kegiatan belajar di sekolah secara optimal.
2. Sebagai seorang guru,
mengapa kita perlu melepaskan diri dari ‘belenggu’ praktik-praktik pendidikan
yang belum memerdekakan peserta didik?
Jawaban:
Sebagai
seorang guru, kita perlu melepaskan diri
dari ‘belenggu’ praktik-praktik pendidikan yang belum memerdekakan peserta
didik karena setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda-beda, sehingga
kita sebagai guru harus mendukung pembelajaran yang dapat mengoptimalkan
potensi peserta didik. Dengan melepaskan diri dari belenggu praktik-praktik
pendidikan yang lama dan menerapkan pendekatan yang lebih berpusat pada peserta
didik, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung peserta didik
tumbuh menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan
masa depan.
3. Bagaimana melepaskan
diri dari ‘belenggu’ praktik-praktik pendidikan yang belum memerdekakan peserta
didik?
Jawaban:
Cara melepaskan diri dari
‘belenggu’ praktik-praktik pendidikan yang belum memerdekakan peserta didik
adalah dengan membuka diri dan pikiran kita sebagai guru serta menambah wawasan
dan mengembangkan potensi kita untuk membimbing peserta didik mengembangkan
potensinya secara optimal. Kita dapat mengimplementasikan metode pembelajaran yang melibatkan peserta
didik secara langsung, seperti diskusi kelompok, proyek, dan eksperimen, sesuai
dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing peserta didik. Guru juga harus
mendapat fasilitas untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya.
4. Berdasarkan peta jalan pendidikan
Indonesia, bagaimana prediksi pendidikan kita pada masa yang akan datang?
Jawaban:
Menurut saya prediksi pendidikan
kita pada masa yang akan datang berdasarkan peta jalan pendidikan Indonesia
adalah pendidikan akan terus maju mengikuti perkembangan zaman. Peta jalan pendidikan
yang telah disusun oleh pemerintah Indonesia memberikan gambaran yang jelas
tentang arah pendidikan kita di masa depan. Peta jalan ini bertujuan untuk membangun
manusia Indonesia seutuhnya, tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga
memiliki karakter yang kuat, kreatif, dan berdaya saing. Pemerintah akan menjamin
pemerataan akses pendidikan yang berkualitas untuk semua warga Indonesia mencakup
perbaikan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, dan penyediaan sarana
prasarana yang memadai. Pendidikan akan semakin menekankan pada pengembangan
keterampilan seperti berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan kolaborasi. Ini
sejalan dengan tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks dan dinamis. Teknologi
akan menjadi alat bantu yang sangat penting dalam proses pembelajaran.
Masyarakat akan semakin menyadari pentingnya pendidikan sebagai investasi untuk
masa depan.