Refleksi
1. Apa
yang anda ketahui dan pahami dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan
dan pengajaran?
Respon
Yang saya ketahui dan pahami dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran adalah pendidikan sebagai proses yang sangat penting untuk membentuk manusia seutuhnya, baik secara intelektual, emosional, maupun sosial. Ki Hadjar Dewantara mengemukakan dalam mendidik anak-anak harus sesuai dengan zamannya. Semboyan yang terkenal dari beliau adalah "ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani". Semboyan ini menjadi pedoman bagi pendidik yang artinya, di depan (sebagai pemimpin) guru harus menjadi teladan, di tengah (sebagai teman) guru harus mampu membangkitkan semangat, dan di belakang (sebagai pendukung) guru harus memberikan dorongan dan bimbingan.
Refleksi
2. Apa relevansi
pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks Pendidikan Indonesia saat ini dan
konteks pendidikan saat anda bersekolah?
Respon
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara masih sangat relevan dengan konteks Pendidikan Indonesia saat ini. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang memerdekakan peserta didik memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia pendidikan Indonesia. Beberapa poin penting yang masih sangat relevan adalah pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang menekankan pentingnya pendidikan karakter, pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, pentingnya pendidikan yang relevan dengan kehidupan nyata, dan pendidikan untuk semua. Relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan saat saya bersekolah: Saat saya bersekolah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang merupakan upaya untuk merealisasikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam sistem pendidikan formal di Indonesia. Kedua kurikulum ini memiliki beberapa kesamaan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara, antara lain memiliki fokus pada kompetensi peserta didik untuk mencetak manusia seutuhnya, menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata peserta didik, pembelajaran aktif, dan peran guru sebagai fasilitator.
Refleksi
3. Apakah
anda merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika anda memiliki peserta didik?
Respon
Iya, saya merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika saya memiliki peserta didik.
Refleksi
4. Apakah
anda juga merasa memiliki kemerdekaan ketika anda memilih profesi guru?
Respon
Iya, saya merasa memiliki kemerdekaan ketika saya memilih profesi guru.
Refleksi Kritis Pilihan
Sebagai Guru
1. Apakah harapan yang ingin saudara lihat pada diri anda sebagai seorang pendidik dan peserta didik?
Untuk diri sendiri:
Sebagai pendidik, saya berharap dapat memfasilitasi peserta didik saya untuk mencapai potensi maksimal yang mereka miliki. Saya bisa memberikan ilmu yang bermanfaat, membimbing mereka, dan menjadi contoh teladan yang baik.
Untuk peserta didik:
Sebagai peserta didik, saya berharap dapat belajar secara maksimal sesuai potensi yang saya miliki.
2. Apa saja kegiatan, materi, dan manfaat yang anda dapatkan dalam mempelajari topik ini?
Untuk diri sendiri:
Dengan mempelajari topik ini, saya dapat memahami filosofi Ki Hadjar Dewantara, bahwa guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih bermakna dan relevan bagi peserta didik. Filosofi Ki Hajar Dewantara dapat membantu guru dalam mengembangkan karakter peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, dan kreatif, membantu guru untuk menghubungkan teori pendidikan dengan praktik pembelajaran yang nyata, menjadi sumber inspirasi bagi guru untuk mengembangkan inovasi dalam pembelajaran, serta berkontribusi dalam membangun generasi muda yang berkualitas.
Untuk peserta didik:
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dapat diimplementasikan dalam pembelajaran saat ini yang tantangannya sangat luar biasa, baik dari internal peserta didik maupun sosial masyarakat, teknologi, dan budaya asing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar