Identitas
manusia Indonesia adalah Indentitas manusia yang dipengaruhi oleh nilai-nilai
luhur yang terkandung dalam budaya, norma, agama dan tradisi yang beragam di
Indonesia. Keberagaman ini akan membentuk karakter dan cara berpikir manusia
Indonesia. Beberapa hal yang dapat diketahui tentang identitas manusia
Indonesia dalam keberagaman nilai-nilai luhur yang ada adalah :
a. Nilai
Kebhinekatunggalikaan.
Manusia Indonesia lahir,
hidup, dan berkembang dalam kebhinekatunggalikaan. Bangsa Indonesia memiliki
semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Meskipun
beragam suku, ras, agama, budaya bahkan bahasa tetapi manusia Indonesia dapat
hidup berdampingan. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menghormati
keberagaman tersebut. Keberagaman suku,
ras, agama, budaya, dan bahasa merupakan salah satu struktur hakiki atau
karakter keindonesiaan yang amat khas. Keragaman (kebhinekaan) itu merupakan
pengalaman yang secara hakiki membentuk indentitas keindonesiaan sejak
Indonesia belum diakui sebagai sebuah negara. Setiap wilayah memiliki budaya
khasnya masing – masing yang unik dan harus selalu kita jaga karena hal ini
merupakan bagian dari Identitas Bangsa Indonesia.
b. Nilai-nilai
Pancasila
Soekarno menjadikan
Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia dan sekaligus manusia Indonesia
dengan menggali nilai-nilai luhur yang sudah dihidupi masyarakat di kepulauan
Nusantara. Pancasila merupakan intisari yang merangkum nilai-nilai, jiwa dan
semangat yang dihidupi oleh orang-orang Indoensia yang selalu menjunjung tinggi
nilai gotong – royong. Pancasila sebagai landasan filosofis yang memuat jiwa
bangsa, cita-cita luhur bangsa, rasa perasaan sebagai bangsa dan nilai-nilai
hidup berbangsa.
c. Nilai
Religiusitas
Religiusitas merupakan
hal yang mendasar atau esensial dalam hidup manusia. Dalam pengertian lain,
religiusitas merupakan daya-daya insani yang bersifat batiniah yang ada di
dalam kedalaman hati. Religiusitas yang bertumbuh atas dasar pengalaman relasi
manusia dengan Tuhan, dengan alam duniawi dan melalui alam duniawi, menumbuhkan
sikap-sikap religius. Masyarakat Indonesia umumnya sangat religius dan agama
memainkan peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai agama
menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia yang mengajarkan toleransi dan
hidup harmonis dengan sesama.
d. Kearifan
lokal
Indonesia juga kaya
dengan kearifan lokal yang mengajarkan hubungan harmonis manusia dengan alam.
Kearifan ini tercermin dalam berbagai praktek hidup masyarakat. Upacara
tradisional merupakan salah satu wujud kearifan lokal yang masih dilaksanakan
oleh masyarakat Indonesia. Selain itu kearifan lokal juga dekat dengan
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Kearifan lokal menjadi bagian dari
identitas bangsa Indonesia.
2. Mengapa
kekuatan nilai-nilai luhur identitas manusia Indonesia menjadi bagian penting
dalam konteks pendidikan nasional?
Pendidikan
nasional memiliki tujuan untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas
secara intelektual, tetapi juga memiliki kepribadian yang berlandaskan pada
nilai-nilai luhur yang ada dalam budaya dan tradisi bangsa, yang mana
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman,
bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis. Nilai-nilai luhur Indonesia mendukung pencapaian
tujuan tersebut dengan mengintegrasikan aspek spiritual, sosial, dan budaya dalam
proses pendidikan. Beberapa alasan mengapa nilai-nilai luhur identitas manusia
Indonesia penting dalam pendidikan adalah
a. Nilai-nilai
luhur seperti gotong royong, toleransi, dan musyawarah untuk mufakat dapat
menjadi perekat yang menyatukan keberagaman ini dalam konteks kebangsaan yang
lebih besar
b. Nilai-nilai
seperti kejujuran, kerja keras, kedisiplinan, dan tanggung jawab, yang telah
lama dikenal dalam budaya Indonesia, membentuk karakter yang kuat pada generasi
muda, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada kemajuan bangsa.
c. Pendidikan
yang mengintegrasikan nilai-nilai luhur kebudayaan Indonesia dapat
membangkitkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme di kalangan peserta didik.
d. Nilai-nilai
luhur menjadi sarana untuk memilih informasi dan pengaruh yang baik, serta
membantu peserta didik untuk tetap bertahan pada akar budaya mereka tanpa
tergerus oleh budaya asing yang tidak sesuai dengan identitas nasional.
Nilai-nilai luhur
identitas manusia Indonesia tidak hanya penting dalam memelihara kelestarian
budaya, tetapi juga sebagai landasan dalam mencetak generasi muda yang tidak
hanya cerdas, tetapi juga berbudi pekerti yang luhur dan siap menghadapi
tantangan global.
3. Bagaimana
rumusan tentang identitas manusia Indonesia menjadi sebuah landasan kuat
implementasi pendidikan di Indonesia?
Identitas
manusia Indonesia bukan sekadar gagasan filosofis tetapi menjadi landasan kuat
dalam menetapkan kurikulum, metode pengajaran, dan tujuan pendidikan. Hal ini
penting agar pendidikan nasional tidak hanya mengejar pencapaian akademis,
tetapi juga melahirkan individu-individu yang memahami dan menghargai
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia
Beberapa
hal utama bagaimana identitas manusia Indonesia membentuk landasan pendidikan
di Indonesia:
a. Nilai
Pancasila sebagai Pedoman: Identitas manusia Indonesia sangat dipengaruhi oleh
nilai-nilai Pancasila, yang menekankan pada keimanan, persatuan, keadilan, dan
kerakyatan. Pancasila mendorong adanya keseimbangan antara pendidikan karakter
dan akademik, sehingga peserta didik diharapkan tidak hanya cerdas secara
intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral dan rasa cinta tanah air.
b. Kebhinnekaan
sebagai Dasar Toleransi: Indonesia dikenal sebagai negara yang majemuk dengan
keberagaman suku, agama, dan budaya. Dengan menanamkan pemahaman akan
kebhinnekaan sejak dini dalam pendidikan, peserta didik diajarkan untuk
menghargai perbedaan dan menumbuhkan toleransi. Pendidikan yang mencerminkan
identitas ini mendukung kesatuan nasional dan mencegah konflik sosial.
c. Gotong
Royong sebagai Filosofi Pendidikan: Salah satu ciri identitas manusia Indonesia
adalah budaya gotong royong, yang mengajarkan kebersamaan dan kolaborasi.
Gotong royong dapat diwujudkan melalui pembelajaran kolaboratif, kerja
kelompok, dan pendekatan yang melibatkan seluruh komponen sekolah. Hal ini
membentuk karakter peserta didik yang peduli dan memiliki empati tinggi.
d. Pengembangan
Karakter Berbasis Kearifan Lokal: Pendidikan yang berlandaskan identitas
manusia Indonesia juga perlu memanfaatkan kearifan lokal, karena tiap daerah di
Indonesia memiliki budaya yang unik dan nilai-nilai yang kaya. Dengan
menyesuaikan kurikulum atau materi pembelajaran yang relevan dengan lingkungan
sosial-budaya peserta didik, pendidikan menjadi lebih kontekstual dan bermakna.
e. Menghasilkan
Generasi Berkarakter Kebangsaan: Identitas manusia Indonesia juga tercermin
dalam tujuan untuk mencetak generasi yang tidak hanya kompeten secara global
tetapi juga memiliki jiwa kebangsaan yang kuat. Dengan demikian, pendidikan
bertugas menyiapkan peserta didik menjadi warga negara yang kritis, bertanggung
jawab, dan siap menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan jati dirinya
sebagai bangsa Indonesia.